Pada 4 Agustus 2024, PPI Prancis menyelenggarakan acara talkshow dengan Rocky Gerung sebagai bintang tamunya. Topik pembahasan acara tersebut adalah “Demokrasi Dalam Hitungan: Memupuk Asa atau Menggali Kubur?”. Berikut ini adalah catatan dari PPI Prancis mengenai pembahasan talkshow tersebut.
Kita harus memulai membayangkan aufgaspunk Indonesia sebagai suatu perbedaan yang adiluhung. Karena barangkali, segala bentuk narasi yang mengatakan kesatuan sebagai titik pijak bangsa justru mendorong kita ke dalam palung kemandekan akal sehat yang lebih dalam.
Tatanan sosial, politik, dan demokrasi Indonesia sesegera mungkin harus bisa bertarung dalam ranah argumen bukan berputar-putar dalam arena sentimen. Hanya dengan mengaminkan gagasan ini, prakondisi — yang barang kali dikondisikan — masyarakat kita yang menganggap demokrasi hanya soal menang dan kalah bisa diobati.
Sebagai praxis, kita membutuhkan sebuah model pedagogy — baik yang berbasis pendidikan formal atau tidak —yang berusaha menjawab segala hal di atas lanskap abstrak perihal definisi, nilai, dan dasar di negeri kita.
Kita harus menantikan momen kenaikan rezim dengan hanyut bersama arus pesimisme, karena barangkali rezim yang ada di depan justru tidak ada bedanya dengan rezim di belakangnya. Namun, dalam satu tarikan nafas, kita juga harus mampu mengangkat pesimisme ini ke tataran yang lebih tinggi — yang lebih kritis dan argumentatif — dengan semangat kolektif yang kita sebut akal sehat.
